Kepiting darat unik Hawai sebesar kepalan tangan manusia yang mampu melakukan perjalanan di pedalaman jarak jauh, telah dimusnahkan oleh koloni manusia pertama sekitar 1.000 tahun lalu, menurut kesimpulan para ilmuwan.
Fosil-fosil telah ditemukan pada ketinggian 1.000 m (3.000 kaki), untuk ukuran seekor kepiting yang luar biasa.
Ditulis dalam jurnal PLos One, para peneliti mengatakan mereka telah mengidentifikasi spesies ini dengan membandingkan pada kerabatnya yang hidup di pulau-pulau Pasifik lainnya.
Penduduk awal yang membawa hewan seperti babi dan tikus telah menyingkirkan kepiting-kepiting itu keluar pulau.
Spesies ini telah diperhitungkan sebagai predator dan omnivora.
Para peneliti menguraikan, hewan ini didokumentasi pertama kali punah dari berbagai jenis kepiting pada jaman manusia.
“Hewan ini telah punah dari pulau-pulau tersebut pada saat orang-orang Eropa tiba di sana—tak seorangpun yang pernah melihat yang masih hidup,” ujar Gustav Paulay, kurator Museum Sejarah Alam Florida di Gainesville.
“Terdapat susunan stratigrafi (lapisan bebatuan) yang sebagian besar telah mempelajari tentang kepunahan burung dan kami dapat menandai ketika orang-orang Polinesia datang, mulai saat itulah tidak terlihat kepiting itu lagi,” ujarnya kepada BBC News.
Kepiting darat nampaknya sangat rentan kontak dengan hewan-hewan yang terkait penyebaran manusia.
Perubahan Laut
Perkampungan dengan berbagai spesies asli di Kepulauan Hawai, mengalami perubahan besar ekologi, seperti burung dan ampibi yang cepat mengalami kepunahan.
Kepiting itu kemungkinan telah menjadi predator dominan, di sekitar pedalaman yang jauh dari lautan.
Namun nasib serupa nampaknya telah menimpa kepiting tanah ini, yang oleh para peneliti diberi nama Geograpsus Severnsi.
“Ketika anda menyimak pulau-pulau di Pasifik, berbagai jenis hewan tidak anda dapat temukan dengan mudah, karena langkanya hewan-hewan darat dan yang paling besar diantaranya adalah kepiting,” ujar Prof. Paulay.
Temuan fosil-fosil selama beberapa tahun ini diketahui dari berbagai situs di sekitar pulau Hawai, termasuk gua-gua pada ketinggian sangat luar biasa bagi kepiting, yang jaraknya beberapa kilometer dari pantai.
Banyak kepiting tidak dapat bertahan hidup dalam kondisi yang semestinya mereka butuhkan—berendam dalam air laut.
Namun G Severnsi nampaknya telah meningkatkan kapasitas untuk menjelajah lebih jauh dibandingkan dengan lainnya, termasuk spesies yang terkait erat dengan yang ditemukan di Kepulauan Pasifik lainnya.
Bahkan kepiting-kepiting darat ini kembali ke laut untuk memproduksi larva yang dapat dibawa dari pulau ke pulau hingga ribuan kilometer antara Kepulauan Hawai dengan tetangganya seperti Kiribati. source viva forum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar